Jatuh Hati



Katanya… “Kalo jatuh hati, perasaan itu cenderung hanya rasa ketertarikan terhadap seseorang. Entah karena fisiknya menarik, penampilannya, atau statusnya sebagai orang yang hebat”.

“Tapi kalo jatuh cinta, perasaannya lebih dalam lagi. Orang yang jatuh cinta ga sekadar tertarik dengan fisik dan penampilan saja, melainkan sudah ada keterlibatan emosional”.

Jadi, jatuh hati dan jatuh cinta itu beda? Jelas beda, jatuh hati tuh istilah gampangnya baper, misal ketika lu berinteraksi dengan lawan jenis dengan canda dan tawa, tapi lu malah bawa perasaan dalam candaan itu, dan makin lama lu terpikat sama fisiknya, penampilannya, abis itu lu terpikat seakan-akan dia nge-treat lu secara berbeda, padahal kan…

Gua sendiri pernah ngalamin jatuh hati yang berujung jatuh cinta, kenapa gitu? Awalnya sekedar suka, tapi lama-lama jadi kagum, kagum yang pake perasaan dan jadilah jatuh cinta, tapi sayangnya jatuh cinta itu ga bisa ditebak dan ga bisa dipastiin. Jatuh hati sama seseorang tapi ga tau hatinya buat siapa, tapi udah terlanjur jatuh cinta, kadang sering ngerasa bodoh karna berharap kepada sesuatu yang kemungkinannya dibawah nol persen. Kadang juga ngerasa kalo jatuh cinta jadi sebuah kompetisi karna rasanya kaya berlomba-lomba bersama pengagumnya yang lain.

Gua pengen jatuh cinta lagi, pengen kaya mereka-mereka yang ketawa karna hal sederhana-sederhana balesan dari si pemilik hati yang membalas pesan lebih cepat dari biasanya. Gua juga pengen kaya mereka-mereka yang senyum-senyum manis saat si pemilik hati lagi ada di dekat mereka. Gua juga pengen kaya mereka-mereka yang salah tingkah meskipun dengan hal sekecil apapun. Gua pengen jatuh cinta lagi, tapi jatuh cinta sebenar-benarnya di waktu yang tepat, dengan pemilik hati yang baik, dan dengan perasaan yang siap. Omong kosong apa ini?

Nyatanya ketika sudah dewasa seseorang yang dalam fase jatuh cinta, orientasinya bukan lagi sebatas chatting-an intens, bukan lagi sekedar basa-basi nanyain kabar “lagi ngapain?” berulang kali tiap waktu. Jatuh cinta saat dewasa mungkin terasa membosankan atau biasa aja karna ceritanya kurang seru dibandingkan jatuh cinta saat remaja. Itu sebabnya bagi kebanyakan orang, kisah cinta di sekolah jadi pengalaman yang paling berkesan. Kisah cinta remaja memang mengasyikkan, ironisnya yang membuat seru adalah karena pada saat itu mereka masih labil, masih suka mencoba-coba, suka berpetualang tanpa batas, masih mudah terbawa emosi dan kesenangan tanpa melihat manfaat dan resiko tindakan mereka. Sebaliknya kisah cinta orang dewasa biasanya lebih simpel dan minim drama, karena cinta orang dewasa lebih logis.

Dan terakhir dalam jatuh hati, “Pilih salah satu, atau kamu akan kehilangan keduanya” gua selalu harus memilih antara si pemilik hati yang harus gua cintai tapi ga ada kepastian, atau si pengagum diri ini yang menaruh harapan ke gua. Ini memang terlihat seperti pilihan, tapi gua ga pernah bisa memilih.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analogi

Feeling Lonely